Monday, January 28, 2013

Banjir Jakarta




Bartno Note:

Banjir siklus lima tahunan Jakarta datang agak telat, seharusnya terjadi di 2012. Mungkin karena itulah dampaknya kini jauh lebih besar.

Seolah alam lebih bersatu untuk kembali mengingatkan manusia bahwa alam penting untuk dijaga!

Sekitar lebih-kurang seminggu, baru banjir mulai mereda. Tapi menurut laporan badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di akhir Januari ini, hujan kembali akan turun lebat.

Perhatian dari Gubernur baru Jakarta, Jokowi yang turun langsung melihat para korban merupakan sesuatu yang jarang dilakukan para pejabat di negeri ini.

Rencananya, Jokowi akan membuat deep tunnel dan merelokasi para penghuni di pinggiran kali Ciliwung. Setiap tahunnya akan ada 8-12 titik banjir yang akan dilenyapkan, dari sekitar 62 titik rawan banjir.

--

Melalui penelusuran langsung di hari Minggu (3 hari setelah banjir besar datang), saya mengunjungi daerah Daan Mogot dan Tubagus Angke.

Para pengungsi ada yang menjadikan Halte Trans Jakarta sebagai tempat tinggal sementara, membangun tenda jelang fly over Pesing, dan posko-posko di bawah jembatan serta di pinggir jalan besar.

Jakarta seperti bukan kota Metropolitan. Ditambah tumpukan sampah di kali-kalinya. Jakarta tampak Musam.

Tapi untungnya tidak di wajah-wajah bocah Jakarta. Mereka senang bermain air, libur sekolah, dan kemping-kempingan..

Bencana ini juga membuat warga Jakarta lebih bersatu dan saling membantu.

Lihat kan, selalu ada hikmah di balik semua peristiwa..



Sunday, January 13, 2013

Lautan Manusia Tahun Baru 2013


Bartno Note::


Selamat Tahun Baru 2013. Agak telat memang, tapi tak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu kan?

Walaupun sekarang menjelang pertengahan bulan Januari 2013. Tapi saya yakin semangat tahun baru kita masih tinggi.

Dan saya rasa juga, kayanya masih oke lah membahas acara tahun baru kemarin.

Saya tak tahu bagaimana cerita Anda? Tapi pasti Anda ingin membuat suatu momen yang seru kan?

Seperti halnya saya yang berusaha mencari tempat itu.

Akhirnya terpilihlah Bunderan HI yang sekaligus menjadi malam Car Free Night (CFN) pertama di Ibu Kota tercinta Jakarta.

Macet, pasti. Beruntung si roda dua yang aku bawa tidak ngambek. Sampai tujuan dengan selamat, dan dapat parkir yang cukup enak.

Ternyata macet tak hanya untuk kendaraan. Orang-orang pun terjebak macet. Tapi bisa dikatakan ramai lancar.

Kembang api yang sudah mencuat sejak tadi, masih terus mengajak rekan-rekannya unjuk gigi.

23.30, saya yang berusaha merangsek ke tengah Bundaran HI dengan maksud melihat panggung utama, dimana nanti Gubernur baru Jokowi akan memukul gong tanda pergantian tahun, terjebak dalam lautan manusia.

Yap, saya tepat berada dalam apitan gedung Plaza Indonesia di kiri dan Hotel Indonesia di kanan, bersama dengan orang-orang yang baru pertama kali saya lihat.

Entah karena hujan atau apa yang membuat banyak orang yang sudah berada di dalam Bundaran HI memutuskan balik melalui arah saya masuk, meskipun puncak acara 24:00 belum dimulai.

Sementara masih banyak warga Jakarta yang penasaran untuk melihat seremonial ini dan tak pernah berhenti untuk terus maju ke panggung utama.

Seperti yang dapat Anda bayangkan. Kami semua beradu badan untuk saling lewat. Yang tak kuat silahkan pingsan dan anak-anak diungsikan. Beruntung emosi masih bisa ditahan. Cuma teriakan "Woi jangan dorong-dorongan dong!"

Akhirnya terpaksa menikmati detik baru di tahun baru di tengah himpitan manusia-manusia penasaran. Petasan di angkasa, menghentikan langkah kami sementara. Setelah itu berjinjit-jinjit lagi keluar dan masuk.

Acara ini memang niat baik dari Gubernur baru. Tapi sayang koordinasi keamanan dan ketertiban tidak berjalan dengan baik.

Sepertinya bagi orang-orang yang merasakan desak-desakan itu, akan berpikir dua kali untuk datang ke acara ini tahun depan.

Walau bagaimana pun, itu pengalaman yang seru! Semoga di tahun ini, akan selalu seru dalam hidup ku, Anda dan semua mahluk di bumi ini.

:)

Music

Berselancar