Thursday, August 21, 2014

Roaring Currents Film Epic Action Korea

 Bartno note



Menurut berita di sana, antrian untuk menonton Roaring Currents belum usai. Hingga 17 Agustus 2014, Roaring Currents mencatat rekor baru, sebagai film yang paling banyak ditonton dalam waktu 18 hari, yakni mencapai 14 juta penonton.

Dan pada malam Rabu [20/08], saya berkesempatan menyaksikan kehebatan film itu. Film arahan Kim Han-min dan dibintangi oleh Choi Min-sik serta Ryu Seung-ryong, yang berdurasi 127 menit.

Film ini menceritakan Choi Min-sik sebagai Laksamana Yi Sun-sin yang diangkat kembali untuk memimpin angkatan laut kerajaan Joeson. Ia menghadapi tantangan berat?

  • Tentara Jepang sedang menuju ibukota, dan lewat serangan dari jalur laut, Jepang yakin ibukota akan mudah ditaklukkan. Jepang memiliki lebih dari 300 kapal tempur.
  • Laksaman Yi cuma memiliki 12 kapal perang.
  • Jepang terus memberikan tekanan psikologis kepada tentara Joeson. Salah satunya dengan mengirimkan kepala-kepala tahanan mereka ke markas Laksamana Yi.
  • Kurushima Michifusa yang diperankan Ryu Seung-ryong, berjuluk Bajak Laut, ditugaskan untuk menumpas habis Laksamana Yi.
  • Moral pasukan Laksamana Yi merosot, melihat lengkap dan gagahnya armada laut kekaisaran Jepang.
  • Dengan cermat dan keberanian, Laksamana Yi menyiapkan strategi untuk menaikan kembali moral pasukannya, untuk mengatur serangannya, dan memanfaatkan gejolak alam roaring currents [arus berputar] untuk melawan armada laut Jepang.

Fighting scene, keren. Perahu perang saling adu meriam, perahu perang saling bertubrukan, arus berputar terus mengawal peperangan.

Film ini sama sekali tak ada unsur komedinya. Sedikit romantis, penuh nilai sejarah, dan pesan kepemimpinan. Bagaimana cara Laksamana Yi membangkitkan kembali semangat juang para tentaranya.

Mungkin yang bikin meledak film ini di negera asalnya adalah, karena nilai sejarah yang diceritakan, dan sosok aktor yang memerankan yaitu Choi Min-sik, yang dikenal sebagai aktor kawakan yang telah mendapat pengakuan dunia akan profesinya ini. Dan kemudian, semakin membesar karena cerita-cerita dari yang pernah menontonnya mengenai keseruan adegan laganya.

Namun bagi saya, di awal film ini agak membosankan. Cerita sejarahnya masih belum sempurna diputar agar menarik. Padahal dukungan dari sisi kostum sungguh sangat baik. Gambaran suasana membuat saya benar-benar dibawa ke jaman itu, saat tahun 1597.




Skor [10-100] --> 85

Indonesia menjadi negara pertama pemutaran film ini di seluruh bioskopnya mulai 27 Agustus 2014.

Music

Berselancar