Wednesday, February 29, 2012

10 Atlet Paling Tinggi di Bumi

Ketika muncul pertanyaan, atlet dari cabang olahraga mana yang paling tinggi? Kebanyakan Anda akan menjawabnya bola basket.

Itu memang suatu jawaban yang logis. Rata-rata pemain basket tingginya melebihi orang normal, terutama untuk ukuran Indonesia.

Karena itulah 10 atlet tertinggi di dunia di bawah ini, didominasi dari cabang bola basket.

Berikut urutannya,


1. Suleiman Ali Nashnush (1943 - 25 Februari 1991). Ia tidak hanya menjadi atlet basket dari Libya tetapi juga seorang aktor. Tingginya mencapai 8,5 feet atau 2,45 meter.



2. Gogea Mitu (14 Juli 1914 - 22 Juni 1936). Ia adalah seorang petinju asal Rumania. Dipercaya rekor tingginya sebagai petinju belum tersaingi di dunia sampai dengan kini, dengan tinggi 7,11 feet atau 2,42 meter.


3. Sun Mingming (23 Agustus 1983). Kini ia bergabung dalam klub basket Beijing Ducks di China. Ia pernah mengikuti uji coba oleh LA Lakers, namun tidak terpilih. Memiliki tinggi 9 feet atau 2,36 meter, Mingming juga berprofesi sebagai aktor.


4. Ri Myung Hun (14 September 1967). Mantan center tim nasional Korea Utara ini memfavoritkan Michael Jordan. Dengan tinggi 7,85 feet atau 2,35 meter, ia pernah mencoba untuk bergabung ke NBA. Namun karena politik, cita-cita tersebut urung tercapai. Kemunculannya terakhir di publik pada saat pemakaman Kim Jong-il pada Desember 2011.


5. Yasutaka Okayama (29 November 1954). Pernah menjadi calon pemain basket tertinggi tinggi di NBA dengan tinggi 7,8 feet atau 2,34 meter. Tapi Yasutaka tak jadi menandatangani kontrak dengan Golden State Warriors, pada 1981. Ia pernah bermain di tim Universitas Osaka, tim Sumitomo Metal Industries dan mewakili timnas Jepang pada 1979 dan 1986. Sekarang, ia masih bekerja di Sumitomo Metal dan aktif sebagai pelatih basket.


6. Neil Fingleton (18 Desember 1980). Bermain basket secara profesional di Yunani, Italia dan Spanyol. Namun sekarang ia lebih memilih menjadi aktor. Tingginya 7,756 feet atau 2,326 meter. Sekarang pria asal Inggris ini sedang mempersiapkan filmnya yang berjudul 47 Ronin dimana Keanu Reeves turut berperan di sana dan rencananya akan tayang pada November 2012.


7. Paul Sturgess (25 November 1987). Saat ini ia bergabung dengan tim basket Harlem Globetrotters. Ia menjadi pemain tertinggi dalam sejarah Globetrotters. Pebasket asal Inggris ini memiliki tinggi, 7,726 feet atau 2,318 meter. Selain basket, Sturgess hobi bermain golf dan sepakbola.


8. Manute Bol (16 Oktober 1962 - 19 Juni 2010). Lahir di Sudan dan memulai karir basketnya di sana. Namun, ketertarikan pelatih Amerika membawanya bergabung ke NBA. Washington Bullets, Golden State Warriors, Philadelphia 76ers dan Miami Heat, menjadi tempatnya bernaung. Pada 1987, di Washington Bullets ia (7,7 feet atau 2,31 meter) dan point guard Muggsy Bogues (1,6 meter) menjadi pemain tertinggi dan terpendek di NBA.


9. Gheorghe Muresan (14 Februari 1971). Dipanggil Ghita di tanah kelahirannya, Rumania. Tingginya sama dengan Manute Bol, 2,31 meter. Ia tergabung dalam Washington Bullets pada 1993-1994. Sempat bermain di Prancis kemudian kembali lagi ke Washington Bullets dan kemudian New Jersey Nets. Klub terakhirnya Maryland Nighthawks, membuatnya tidak menjadi pemain tertinggi lagi. Karena di Nighthawks ada Sun Mingming (2,36 meter).


10. Kenny George (1987). Pria kelahiran Amerika ini memiliki tinggi 2,31 meter dan menjadi andalan bagi timnya, Bulldogs dari Unitersity of North Carolina. Namun sayang karir basketnya harus berakhir karena penyakit yang dideritanya dan mengharuskan ia diamputasi kaki kanannya pada November 2008.



Ghiboo.com

Saturday, February 11, 2012

Menuju Fairplay Sepakbola




Sepakbola merupakan olahraga paling digemari di dunia. Semua negara di dunia pasti mempunyai tim sepakbola.

Sebuah olahraga yang membutuhkan keterampilan, kecepatan, kebugaran, dan kekompakkan ini terkadang bisa menjadi pemicu kerusuhan.

Fair Play yang ditanamkan FIFA kepada seluruh anggotanya. Belum sukses benar.

Kesalahan tidak hanya dilakukan para pemain, ofisial tim atau suporter. Namun wasit juga melakukannya.

Biasanya, pemain atau suporter mulai berang saat melihat keputusan wasit tidak tepat. Memang, wasit juga manusia, yang pasti tak 100 persen benar. Apalagi datangnya tekanan dari pendukung tuan rumah atau pemain.

Jika memang begitu. Kenapa sih FIFA tidak mengunakan kemajuan teknologi sekarang ini.

Kita sudah melihat, dalam setiap tayang ulang berbagai angle dapat Anda lihat. Sehingga kita dapat menilai bahwa keputusan wasit benar atau salah. Malah sang komentator pertandingan memberikan penilaian juga.

Jadi, please, please, please,, cobalah manfaatkan teknologi ini. Tayang ulang dapat digunakan jika pemain atau pelatih, memintanya. Dan tim wasit melakukan rembukkan untuk memberikan keputusan yang tepat. 

Jika memang banyak tayang ulang yang dilihat, konsukuensinya total waktu pertandingan akan bertambah. Tapi paling tidak pertandingan jadi lebih berkualitas dan tag "Fair Play" benar-benar terwujud. Karena setiap pengambilan keputusan oleh wasit, mempunyai alasan yang tepat.

Mmmm,, kapan ya bisa melihat pertandingan sepakbola seperti itu.

Music

Berselancar