Monday, March 18, 2013

Berkenalan dengan Si Rambut Gembel


Bartno Note

Perjalanan ke Dieng, yg dimulai 17 feb 2013 sore pukul 17:00 dari St. Lebak Bulus. Berakhir di St. Mendolan Wonosobo pukul 3:30 Pagi.

Ini yang paling khas. Usai menonton tayangan kisah Dieng di Dieng Plateu Theater, kami bertemu dengan anak kelas satu SD yg manis bernama Nita. Ia adalah salah satu dari tiga anak di Dieng yg berambut gembel, sepengetahuan Bapaknya.
 





Kata bapaknya, rambut gembel terbagi menjadi tiga:
1. Gembel lurus, di mana bentuk gembelnya terpencar-pencar.
2. Gembel kepang, dimana bentuk rambut gembelnya seperti di kepang.
3. Gembel konde, dimana bentuk rambut gembelnya spt konde ibu-ibu berkebaya.



Nah si Nita ini termasuk dalam Gembel kepang. Yang spesial dari Nita adalah; rambut gembelnya bersih (tidak kutuan, gatal, dan penyebab masalah rambut lainnya), diantara rambut gembelnya ada bentuk yang menyerupai Monyet (bisa dilihat di gambar). Dan bentuk gembel kepangnya pun mirip keris Jawa.

Menurut cerita bapaknya, rambut gembel Nita terjadi, setelah Nita menderita panas tinggi yg cukup susah disembuhkan, dan ia sembuh ketika rambut gembelnya terbentuk.

Pernah, saat main di sekolahan, rambut Nita digunting temannya. Nita pun kembali sakit dan juga kembali sembuh setelah terbentuk lagi rambut gembelnya.

Rambut gimbalnya baru boleh digunting setelah orangtuanya mampu memenuhi keinginan Nita. Dan keinginan sebenarnya akan diketahui apabila orangtuanya menanyakan hal apa keinginannya seketika ia bangun tidur. Kata-kata yang terucap pertama itulah keinginan Nita sebenarnya.

Hal, terjadinya anak berambut gembel ini bermula, ketika seorang Kyai menitipkan akan adanya anak berambut gembel kepada warga Dieng.

Menurut bapaknya lagi Nita pernah dikunjungi Presiden SBY, digendong putri Indonesia, dan diwawancara salah satu stasiun Tv Nasional.

Pernah waktu itu, ia akan diwawancara anak kuliah untuk menyelesaikan skripsinya, tapi karena Nita lagi ga mood, jadinya ga bisa deh.

Sama dengan saat kedatangan kami waktu itu, Nita sedang tak moody, karena menrut Bapaknya, saat anaknya sedang main, ia ajak utk bertemu kami.

Jadilah ia tak mau kami foto atau berfoto bersama. Nita akan bilang 'moh' jika kami bilang 'foto ya'.

Saya pun mencuri-curi kesempatan mengambil fotonya. Saat ketahuan, Nita memencet sembarang kamera saya, berusaha utk menghapusnya. Tapi Nita tak tahu caranya.

Kata Bapaknya, ia harus dirayu. Teman ku merayunya dengan trik yg lucu. Mulutnya dapat digoyang-goyangkan seolah ditarik benang gaib oleh tangannya. Tapi tak juga berhasil.

Kata Bapaknya lagi, bila dengan Wanita ia mudah dirayu. Suatu kelemahan kami, karena diantara kami berenam, tak ada kaum hawanya.

Mmm, tapi tetap pengalaman pertama, sangat menyenangkan. :)

Sunday, March 3, 2013

Java Jazz Impression

Bartno note:




Meski cuma kebagian sehari nonton Java Jazz 2013, tetap sangat berkesan. Selalu aja ada yang beda setiap tahunnya.

First one that impress me adalah D'Masiv Jazz Project.

Meskipun baru pertama kali, Rian dan kawan-kawan berhasil bikin seluruh ruangan joget, nyanyi bareng dan apalah yang bikin ceria malam itu.

Sayangnya, saya cuma kebagian empat musik terakhir. Namun sebuah tos dari Rian bikin malam saya tambah bersemangat.

You know, I sang a long those four song. :)

Sedikit kritik buat penyelenggara Java Jazz, special show yang mereka tampilkan bahkan kalah dengan jumlah pengunjung show biasa. Jadi saya rasa untuk tahun depan perlu dipilah-pilih dengan matang lagi.

Semoga tahun depan they impress me again.






Sunday, February 24, 2013

Gathering A.C.I

Bartno note:



Saya rasa ini gathering kedua yang saya ikuti.

Kali ini diselenggarakan oleh salah satu mal terbesar di Indonesia.

Ada lomba adu tulisan mengenai Aku Cinta Indonesia (A.C.I).

Ternyata karya ku kalah oleh peserta lain. Tak apa lah, paling tidak bisa untuk menambah isi kisah-kisah ku ini.

"Tak ada yang seperti ini, Lempar kayu jadi tanaman.
Setiap senyuman memberi ketenangan.
Ribuan pantai, ribuan gunung tenangkan pikiran.
Beribu budaya disatukan dalam negara kesatuan.

Ini tempat tinggal saya, yang saya cinta hingga menutup mata.
I love Indonesia."

Note: Itu foto tim Rampak Gendang

Wednesday, February 20, 2013

My Addiction

Bartno Note:





It's almost a year about my first travel to camping and mountaineering.

I never tought it gonna be addicted. But this is a positive one.

Just a slight memory that still attached in my head, about my first adventure last year.

Precisely it happend in 17 to 20 Mei 2012.

It's all begin in Stasiun Senen, when we all together at 16 Mei. At that time I only knew one person, but in the end we are like one big family (20 people).

Our spirit so high when we arrived at Malang. But then when we are just only need to walking trough the path to get to Sempu Island, everything changed.

Big pour rain, make the path so slippy. Some time we fall, some time we cut our feet by the coral. Plus cold, the holiday become frightened.

Two of my friend getting chilly and dizzy. But somehow, we mannage to support each other, so we finally can see the beatiful island with hundred of stars above.

It's feel like old proverb "Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang di tepian. Bersakit-sakit dahulu, Bersenang-senang kemudian."

Then the next holiday day, it's fun, it's nice and it's more laugh. Even, at Bromo the weather is very cold.

In this picture, that's our team.

This adventure mad me a new person, a new goal to travel around Indonesia and the world.




Monday, January 28, 2013

Banjir Jakarta




Bartno Note:

Banjir siklus lima tahunan Jakarta datang agak telat, seharusnya terjadi di 2012. Mungkin karena itulah dampaknya kini jauh lebih besar.

Seolah alam lebih bersatu untuk kembali mengingatkan manusia bahwa alam penting untuk dijaga!

Sekitar lebih-kurang seminggu, baru banjir mulai mereda. Tapi menurut laporan badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di akhir Januari ini, hujan kembali akan turun lebat.

Perhatian dari Gubernur baru Jakarta, Jokowi yang turun langsung melihat para korban merupakan sesuatu yang jarang dilakukan para pejabat di negeri ini.

Rencananya, Jokowi akan membuat deep tunnel dan merelokasi para penghuni di pinggiran kali Ciliwung. Setiap tahunnya akan ada 8-12 titik banjir yang akan dilenyapkan, dari sekitar 62 titik rawan banjir.

--

Melalui penelusuran langsung di hari Minggu (3 hari setelah banjir besar datang), saya mengunjungi daerah Daan Mogot dan Tubagus Angke.

Para pengungsi ada yang menjadikan Halte Trans Jakarta sebagai tempat tinggal sementara, membangun tenda jelang fly over Pesing, dan posko-posko di bawah jembatan serta di pinggir jalan besar.

Jakarta seperti bukan kota Metropolitan. Ditambah tumpukan sampah di kali-kalinya. Jakarta tampak Musam.

Tapi untungnya tidak di wajah-wajah bocah Jakarta. Mereka senang bermain air, libur sekolah, dan kemping-kempingan..

Bencana ini juga membuat warga Jakarta lebih bersatu dan saling membantu.

Lihat kan, selalu ada hikmah di balik semua peristiwa..



Sunday, January 13, 2013

Lautan Manusia Tahun Baru 2013


Bartno Note::


Selamat Tahun Baru 2013. Agak telat memang, tapi tak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu kan?

Walaupun sekarang menjelang pertengahan bulan Januari 2013. Tapi saya yakin semangat tahun baru kita masih tinggi.

Dan saya rasa juga, kayanya masih oke lah membahas acara tahun baru kemarin.

Saya tak tahu bagaimana cerita Anda? Tapi pasti Anda ingin membuat suatu momen yang seru kan?

Seperti halnya saya yang berusaha mencari tempat itu.

Akhirnya terpilihlah Bunderan HI yang sekaligus menjadi malam Car Free Night (CFN) pertama di Ibu Kota tercinta Jakarta.

Macet, pasti. Beruntung si roda dua yang aku bawa tidak ngambek. Sampai tujuan dengan selamat, dan dapat parkir yang cukup enak.

Ternyata macet tak hanya untuk kendaraan. Orang-orang pun terjebak macet. Tapi bisa dikatakan ramai lancar.

Kembang api yang sudah mencuat sejak tadi, masih terus mengajak rekan-rekannya unjuk gigi.

23.30, saya yang berusaha merangsek ke tengah Bundaran HI dengan maksud melihat panggung utama, dimana nanti Gubernur baru Jokowi akan memukul gong tanda pergantian tahun, terjebak dalam lautan manusia.

Yap, saya tepat berada dalam apitan gedung Plaza Indonesia di kiri dan Hotel Indonesia di kanan, bersama dengan orang-orang yang baru pertama kali saya lihat.

Entah karena hujan atau apa yang membuat banyak orang yang sudah berada di dalam Bundaran HI memutuskan balik melalui arah saya masuk, meskipun puncak acara 24:00 belum dimulai.

Sementara masih banyak warga Jakarta yang penasaran untuk melihat seremonial ini dan tak pernah berhenti untuk terus maju ke panggung utama.

Seperti yang dapat Anda bayangkan. Kami semua beradu badan untuk saling lewat. Yang tak kuat silahkan pingsan dan anak-anak diungsikan. Beruntung emosi masih bisa ditahan. Cuma teriakan "Woi jangan dorong-dorongan dong!"

Akhirnya terpaksa menikmati detik baru di tahun baru di tengah himpitan manusia-manusia penasaran. Petasan di angkasa, menghentikan langkah kami sementara. Setelah itu berjinjit-jinjit lagi keluar dan masuk.

Acara ini memang niat baik dari Gubernur baru. Tapi sayang koordinasi keamanan dan ketertiban tidak berjalan dengan baik.

Sepertinya bagi orang-orang yang merasakan desak-desakan itu, akan berpikir dua kali untuk datang ke acara ini tahun depan.

Walau bagaimana pun, itu pengalaman yang seru! Semoga di tahun ini, akan selalu seru dalam hidup ku, Anda dan semua mahluk di bumi ini.

:)

Monday, December 17, 2012

5 CM, Bikin Loe Makin Cinta Indonesia

Bartno note.



5 CM, satu film lagi yang diangkat dari novel bestseller dengan judul yang sama karya Donny Dhirgantoro.

Mengangkat kisah 5 sahabat, Genta, Arial, Zafran, Riani dan Ian, dalam membuat kisah hidup mereka bermakna.

Pada suatu rutinitas mereka, Genta muncul dengan ide segar yang tak bakal dilupakan nantinya oleh para sahabatnya.

Tetapi, sambil menunggu kejutan tersebut, mereka dilarang bertemu hingga 3 bulan ke depan atau tepatnya 14 Agustus. Di mana Genta akan memberitahukan tempat pertemuan mereka.

Masing-masing pun sibuk dengan rutinitasnya, Genta dengan event orginizernya, Arial yang sedang mencari cintanya, Zafran sang puitis yang mencintai adik Arial, Riani yang galau dengan cintanya, dan Ian dalam perjuangannya menyelesaikan skripsi.

Hari yang dinanti tiba, Genta mengirimkan pesan kepada 4 sahabatnya untuk berkumpul di Stasiun Senen dengan peralatan yang harus dibawa.

Kerinduan diantara mereka terpancar di mata masing-masing. 5 sahabat plus Dinda adik Arial, siap berpetualang untuk menaklukan puncak tertinggi jawa, Gungun Semeru.

Rizal Mantovani sebagai sutradara berhasil mengangkat pemandangan Semeru dan Bromo yang begitu indah.

Penulis naskah, Donny Dhirgantoro juga berhasil menggugah penonton melalui dialog-dialognya yang diperankan baik oleh para pemain. Meski kadang ada beberapa adegan yang seharusnya tak perlu dipuitiskan.

Film ini lengkap dengan unsur komedi, persahabatan, cinta, dan cita-cita, yang semakin terasa dengan iringan lagu Nidji.


Ada penampilan Didi Petet juga lho. Lucu juga adegannya aktor kenamaan Indonesia ini.

Endingnya pun di luar dugaan. Menjelang akhir, apa yang dimaksud dengan 5 cm akan dijawab oleh Juple, dan film ini juga akan membuat Anda semakin cinta Indonesia.


Saya kasih nilai 8,5 untuk skala 1-10.



5 CM
Produser: Sunil Soraya (PT Soraya Intercine Film)
Sutradara: Rizal Mantovani
Penulis Naskah: Donny Dhirgantoro
Pemain: Fedi Nuril (Genta), Pevita Pearce (Dinda), Denny Sumargo (Arial), Herjunot Ali (Zafran/Juple), Igor 'Saykoji' (Ian), Raline Shah (Riani).
Durasi: 126 menit.

Music

Berselancar